UNIVERSITAS GUNADARMA

Rabu, 24 Desember 2014

Koordinasi

Koordinasi

Kebutuhan Akan Koordinasi 

       Untuk melihat kemampuan seorang manajer sebagai pemimpin ( atasan ) dalam melakukan koordinasi dapat dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahan yang ada dalam suatu tanggung jawab yang dimilikinya, dan dikenal sebagai rentang manajemen. Koordinasi sangat dibutuhkan sekali bagi para karyawan,sebab tanpa koordinasi para karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus mereka ikuti, sehingga dapat merugikan organisasi itu sendiri.
 Dengan adanya koordinasi diharapkan keharmonisan atau keserasian dalam kegiatan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Sehingga setiap departemen atau perusahaan bisa menjadi seimbang dan selaras. 

Beberapa definisi kebutuhan akan koordinasi menurut para ahli

 • Menurut G.R. Terry koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.

Masalah – masalah pencapaian koordinasi yang efektif 

         Ada empat tipe perbedaan dalam sikap dan cara kerja di antara bermacam-macam individu dan departemen-departemen dalam organisasi menurut Paul R. Lawrence dan Jay W. Lorch adalah: 
1. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu. Para anggota dari departemen yang berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yang baik. 
2. Perbedaan dalam oriantasi waktu Manajer akan lebih memperhatikan masalah yang harus dipecahkan dalam periode waktu pendek. Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan masalah jangka panjang.
 3. Perbedaan dalam orientasi antar pribadi. Bagian penelitian dan pengembangan mungkin dapat lebih santai dan setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu dengan yang lain.
 4. Perbedaan dalam formalitas struktur. Setiap tipe satuan dalam organisasi mempunyai metode dan standar yang berbeda untuk mengevaluasi program terhadap tujuan

 Pendekatan – pendekatan untuk mencapai koordinasi yang efektif 
          
 Ada Tiga Pendekatan Koordinasi Efektif 
• Teknik-teknik Manajemen Dasar 
  Hirarki Manajerial
 • Teknik-teknik Manajemen Dasar
  Aturan dan Prosedur 
  Rencana dan Penetapan Tujuan 
 • Meningkatkan Potensi Koordinasi 
  Sistem Informasi Vertikal
  Hubungan-hubungan Lateral
 • Meningkatkan Potensi Koordinasi
  Hubungan-hubungan Lateral
 • Mengurangi Kebutuhan Koordinasi
  Penciptaan sumberdaya tambahan 
  Penciptaan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri 

 Mekanisme-mekanisme Pengkoordinasian dasar 

• Hirarki manajerial.
Rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenag formal, hubungan tanggung jawab dan akuntanbilitas yang jelas dapat menumbuhkan integrasi bila dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan yang tepat.
 • Aturan dan prosedur. 
Adalah keputusan-keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian-kejadian rutin, sehingga dapat juga menjadi peralatan yang efisien untuk koordinasi dan pengawasan rutin. 
• Rencana dan penetapan tujuan.
 Pengembangannya dapat digunakan untuk pengoordinasian melalui pengarah seluruh satuan orgaisasi terhadap sasaran-sasaran yang sama. Ini diperlukan bila aturan dan prosedur tidak mampu lagi memproses seluruh informasi yang dibutuhkan untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan satuan-satuan oraganisasi. 

Meningkatkan koordinasi potensial

      Bila tiap bagian saling tergantung satu dengan lainnya serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi. Koordinasi ini dapat ditingkatkan dengan melalui dua cara, yaitu : 
1.Sistem informasi vertikal, penyaluran data-data melalui tingkatan-tingkatan organisasi. Komunikasi ini bisa di dalam atau diluar rantai perintah.
 2.Hubungan lateral (horizontal), dengan membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat dimana informasi diperlukan.
Ada beberapa hubungan lateral :
 a.Hubungan langsung 
b.Hubungan kelompok langsung
 c.Hubungan silang 

 Pengurangan Kebutuhan Akan Koordinasi 
Mengurangi kebutuhan akan koordinasi, ada dua metode pengurangan kebutuhan koordinasi, yaitu : 1.Penciptaan sumberdaya tambahan yang memberikan kelonggaran bagi satuan kerja, misalnya penambahan tenaga kerja, bahan dasar dan pembantu, modal, pengurangan tugas dan masalah-masalah yang timbul sekarang. 
2. Penciptaan tugas – tugas yang dapat berdiri sendiri, dengan cara mengubah karakter satuan organisasi. 

Daftar pustaka

 http://nti0402.wordpress.com/2010/01/01/koordinasi-yang-efektif-dalam-organisasi/ http://jheyniei.blogspot.com/2011/05/masalah-masalah-pencapaian-koordinasi.html http://rizalsyahputra.blogspot.com/2010/12/pendekatan-yang-di-gunakan-untuk.html
semua akan indah pada waktunya . dan kita hanya bisa menunggu kapan wakttu itu akan datang

Jumat, 14 November 2014

suatu hubungan tidak akan bertahan lama bila tidak ada rasa saling percaya dan suatu hubunguan akan hancur karena keegoisan yang tinggi

Proses Perencanaan




Proses Perencanaan

Planning atau perencanaan ialah rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai suatu tujuan dan merupakan petunjuk yang harus dituruti untuk mencapai hasil yang baik
1.   Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu kegiatan yang menetap dan langkah awal untuk melakukan aktivitas atau kegiatan demi pencapaian tujuan
Untuk mengetahui dan memahami hakekat perencanaan, maka kita perlu mengetahui pengertian atau definisinya, di antaranya :
a.    George R. Terry: Perencanaan adalah pemulihan fakta-fakta dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk menghendaki hasil yang dikehendaki.
b.    Harold Koontz dan O’Donnell: Perencanaan adalah tugas seorang manajer untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif, kebijaksanaan, prosedur dan program.
c.    W. H. Newman: Perencanaan adalah suatu penngambilan keputusan pendahuluan mengenai apa yang harus dikerjakan dan merupakan langkah-langkah sebelum kegiatan dilaksanakan.
d.    Dr. SP. Siagian MPA.: Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

2 . Empat Tahap Dasar Perencanaan
Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini.

Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya  sumberdayanya secara tidak efektif.

Tahap 2 : merumuskan keadaan saat ini
. Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi.

Tahap 3 :  mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
. Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan.
Tahap 4 : mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan

Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagaialternatif kegiatan untuk pencapaian sebuah  tujuan.

3.  Pegertian perencanaan operasional
      Perencanaan operasional secara umumnya yaitu suatu turunan atau terjemahan dari suatu tujuan dalam perusahaan dalam jangka waktu tertentu ( misalnya selama satu atau dua tahun ) dan dapat digunakan untuk individu ataupun keperluan pribadi .

4.   Perencanaan strategis
adalah suatu proses yang harus dilakukan dalam suatu organisasi, dalam menentukan suatu strategi atau arahan, dan mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya untuk mencapai suatu strategi ini.

Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )




5.   faktor Waktu dan Perencanaan

Faktor waktu  mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal,  yaitu:

1. waktu sangat diperlukan untuk meaksanakan perencanaan yang efektif
2. waktu sering diperlukan untk melanjutkan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap tentang variable-variabel dan alternatif-alternatif, karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data dan memperhitungkan semua kemungkinan.
3. jumlah waktu yang akan dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan.


Daftar pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/faktor waktu dan perencanaan 










Jumat, 24 Oktober 2014

waktu yang tak bisa diputar ulang

testing

Membangkitkan seseorang dari keterpurukan, tentang limpahan perhatian dan kasih sayang yang teramat sangat.  Menangis memang tak menyelesaikan masalah, tapi melegakan hati. Tak apa-apa, bagimu, yang telah terenggut segala kebahagiaan yang kau punya. Tak apa-apa bagimu, karena kau sedang melewati masa-masa buruk, dengan rasa hati yang begitu menggelanyut, seperti ketika kehilangan benda berharga, benda kesayangan, orang kesayangan, begitu saja, dan tak ada gantinya. Seperti ketika kau sedang jatuh cinta dan bertepuk sebelah tangan. Berat, menanggung rasa sendirian.