UNIVERSITAS GUNADARMA

Sabtu, 04 Maret 2017

Terapan Komputer Perbankan: Jasa-jasa Bank (Fee Base Income)



Nama : Mediana Dwi Darmayanti
Kelas : 3DB01
NPM : 36114518



Pengertian bank adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang keuangan atau jasa keuangan. Produk utama yang biasa dilayani berupa simpaan giro, tabungan maupun deposito. Bank juga digunakan sebagai tempat untuk simpan pinjam atau kredit bagi warga masyarakat yang membutuhkan dana pinjaman. Fungsi lain dari bank adalah sebagai tempat pertukaran mata uang, perpindahan uang (transfer), sebagai tempat pembayaran maupun setoran.
Definisi bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 23 tahun 1999
Pengertian bank adalah Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang yang berlaku.

Pengertian bank menurut Abdullah (2005) mendefinisikan bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang berfungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang berkekurangan dana.

Menurut Wikipedia, Pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, peminjaman uang, dan menerbitkan promes atau banknote.
FUNGSI BANK

Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau fungsi Financial Intermediary. Fungsi bank ini dikemukakan oleh Susilo, Triandoro dan Santoso (2006:9).

Fungsi utama bank secara spesifik dibagi menjadi 3 yaitu:

  1. Agent of Trust
  2. Agent of Development 
  3. Agent of Service

Penjelasan masing-masing akan kami jabarkan sebagai berikut:

Agent of Trust

Kepercayaan adalah kunci dan dasar utama kegiatan perbankan ini (trust). Kepercayaan disini meliputi kegiatan menghimpun dana dari masyarakat maupun dalam penyalurannya kembali ke masyarakat atau bank lain. Kunci utama masyarakat mau menitipkan dana yang mereka miliki kepada bank apabila sudah dilandasi atas dasar kepercayaan kepada bank tersebut. Masyarakat sudah yakin dan percaya dana yang mereka titipkan akan aman dan dapat diambil sewaktu-waktu tanpa adanya ketakutan bank akan bangkrut atau tidak bisa diambil kembali. Begitu pula bank dalam menyalurkan dana titipan tersebut untuk dipinjamkan kepada debitur juga atas asas kepercayaan. Dimana bank tidak akan khawatir debitur akan menyalahgunakan dana yang telah dipinjamkan kepada mereka karena bank percaya debitur memiliki kemampuan untuk membayar sesuai perhitungan yang masuk akal. Dan bank percaya bahwa debitur akan memiliki niat untuk membayar meskipun saat jatuh tempo.

Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan balas jasa kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan dan lain-lain. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya

Agent of Develompment

Sektor riil dan sektor moneter adalah dua hal perekonomian yang tidak dapat dipisahkan, saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Jika salah satunya bekerja kurang baik maka berpengaruh juga pada kurang baik pada sisi lainnya.
Disini bank difungsikan memberikan kegiatan yang memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi serta konsumsi/jasa dimana semua kegiatan tersebut tidak dapat terpisahkan dari penggunaan uang. Jika semua kegiatan itu berjalan lancer tentu akan banyak membantu dalam pembangunan perekonomian masyarakat.

Agent of Service

Selain kegiatan utama bank menghimpun dan menyalurkan uang, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan lainnya kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa disini berupa pengiriman uang, barang berharga, pemberian jaminan bank maupun penyelesaian tagihan.



Fungsi bank umum oleh Crosse & Hempel : 1980


  1. Penciptaan Uang
  2. Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran
  3. Penghimpunan dana simpanan masyarakat
  4. Mendukung kelancaran transaksi internasional
  5. Penyimpanan barang-barang berharga
  6. Pemberian jasa-jasa lainnya

Pengertian  Fee  based  income  menurut  Kasmir(2001:109) adalah  Fee  based  income  adalah  keuntungan  yang  didapat  dari  transaksi  yang  diberikan  dalam  jasa-jasa  bank  lainnya  atau  selain  spread  based.
Dalam  PSAK  No.31  Bab I  huruf  A  angka  03  dijelaskan  bahwa  dalam  operasinya  bank  melakukan  penanaman  dalam  aktiva  produktif  deperti  kredit  dan  surat-surat  berharga  juga  diberikan  memberikan  komitmen  dan  jasa-jasa  lain  yang  digolongkan  sebagai  “fee  based  operation”, atau  “off  balance  sheet  activities”


Macam-macam jasa yang disediakan oleh Bank ialah :
1. Inkasso

Inkaso adalah kegiatan jasa Bank untuk melakukan amanat dari pihak ke tiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi amanat. Sebagai imbalan jasa atas jasa tersebut biasanya bank menerapkan sejumlah tarif atau fee tertentu kapada nasabah atau calon nasabahnya. Tarif tersebut dalam dunia perbankan disebut dengan biaya inkaso. Sebagai imbalan bank meminta imbalan atau pembayarn atas penagihan tersebut disebut dengan biaya inkaso.

2. Transfer

Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan antar cabang yang bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain mengkredit.

3. Safe Deposit Box (Kotak Penyimpanan)


Safe Deposit Box (SDB) adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat-surat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh dan tahan api untuk menjaga keamanan barang yang disimpan dan memberikan rasa aman bagi penggunanya.

4. Letter Of Credit (L/ C) / Ekspor Impor

Letter of Credit atau (Surat Kredit Berdokumen) merupakan salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka pembelian barang, berupa penangguhan pembayaran pembelian oleh pembeli sejak LC dibuka sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Berdasarkan pengertian tersebut, tipe perjanjian yang dapat difasilitasi LC terbatas hanya pada perjanjian jual – beli, sedangkan fasilitas yang diberikan adalah berupa penangguhan pembayaran.

5. Travellers Cheque


Travellers cheque yaitu sejenis kertas berharga yang dikenal dan dipergunakan oleh masyarakat internasional sebagai alat tukar/alat pembayaran sah atau cek wisata atau cek perjalanan yang digunakan untuk bepergian.



Referensi :

http://www.ekoonomi.com/2016/11/pengertian-bank.html
(diakses pada tanggal 5 Maret 2017 jam 12.57)
https://danzoo46.wordpress.com/jasa-jasa-bank-fee-base-income/
(diakses pada tanggal 5 Maret 2017 jam 13.00)
http://www.gurupendidikan.com/pengertian-bank-menurut-para-ahli-2/
(diakses pada tanggal 5 Maret 2017 jam 13.15)

Sabtu, 07 Januari 2017

Sistem Informasi Akuntansi 4 : 4.3. Pengendalian : Tujuan, Ancaman Dan Prosedur


A.    Pengendalian sistem informasi akuntansi

Di dalam siklus pendapatan, SIA yang didesain dengan baik harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut ini dicapai: 

1.   Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar, 

2.   Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi), 

3.   Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat, 

4.   Semua transaksi dicatat dengan akurat, 

5.   Aset (kas, persediaan, dan data) dijaga dari kehilangan ataupun pencurian, 

6.   Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif. 


B.     Ancaman dan pengendalian 

Ada beberapa ancaman dan pengendaliannya pada siklus pendapatan ini, umumnya seperti : 

a)   Kehilangan Data, 

Pengendalian untuk hal ini adalah pengendalian akses (secara fisik dan logis). 

b)  Kinerja yang buruk, 

Pengendalian untuk hal ini adalah melakukan persiapan dan tinjauan laporan kinerja. 

Dan juga :

1.   Penerimaan pesanan penjualan 

a.    Pada aktivitas entri pesanan penjualan ada beberapa ancaman antara lain: 

·      Pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau tidak akurat. 

·      Penjualan secara kredit ke pelanggan yang memiliki catatan kredit buruk. 

·      Terjadi legitimasi pesanan. 

·      Habisnya persediaan, biaya penggudangan, dan pengurangan harga. 

b.   Pengendalian yang bisa dilakukan, yaitu : 

·      Pemeriksaan edit entri data. 

·      Persetujuan kredit oleh manajer bagian kredit, bukan oleh fungsi penjualan; catatan yang akurat atas saldo rekening pelanggan. 

·      Tanda tangan di atas dokumen kertas, tanda tangan digital dan sertifikat digital untuk e-business. 

·      Sistem pengendalian persediaan. 


2.   Pengiriman barang 

a.    Pada aktivitas pengiriman barang ada beberapa ancaman antara lain : 

·      Kesalahan jumlah barang, alamat ataupun jenis barang yang dikirim. 

·      Pencurian persediaan. 

b.   Pengendalian yang bisa dilakukan, yaitu : 

·      Rekonsiliasi pesanan penjualan dengan kartu pengambilan dan slip pengepakan, pemindai kode garis, pengendalian aplikasi entri data. 

·      Batasi akses fisik ke persediaan. Dokumentasi semua transfer internal persediaan. Perhitungan fisik persediaan secara periodik persediaan dan rekonsiliasi perhitungan dengan jumlah yang dicatat. 


3.   Penagihan dan piutang usaha 

a.    Pada aktivitas penagihan dan piutang usaha ada beberapa ancaman antaralain: 

·      Kegagalan untuk menagih pelanggan. 

·      Kesalahan dalam penagihan. 

·      Kesalahan dalam memasukkan data ketika memperbarui piutang usaha. 

b.   Pengendalian yang bisa dilakukan, yaitu : 

·      Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan. Pemberian nomor terlebih dahulu ke semua dokumen pengiriman dan rekonsiliasi faktur secara periodik. Rekonsiliasi kartu pengambilan dan dokumen pengiriman dengan pesanan penjualan. 

·      Pengendalian edit entri data dan daftar harga. 

·      Rekonsiliasi buku pembantu piutang usaha dengan buku besar; laporan bulanan ke pelanggan 


4.   Penagihan kas 

a.    Pada aktivitas penagihan kas ancaman yang biasa terjadi adalah : 

·      Pencurian Kas. 

b.   Hal ini dapat diatasi dengan beberapa cara, yaitu :

·      Pemisahan tugas; minimalisasi penanganan kas; kesepakatan lockbox; konfirmasikan pengesahan dan penyimpanan semua penerimaan; Rekonsiliasi periodik laporan bank dengan catatan seseorang yang tidak terlibat dalam pemrosesan penerimaan kas.


Sumber : http://elyaza.blogspot.co.id/2013/01/pengendalian-tujuan-ancaman-dan-prosedur.html


Jumat, 06 Januari 2017

Sistem Informasi Akuntansi 4 : 4.2. Prosedur Pemrosesan Informas

1.      Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan dan Model Data

SIA didesain untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data kegiatan bisnis agar manajemen mendapatkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan. 


A.  Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan


1.   Data Operasional

Data operasional dibutuhkan untuk mengawasi kinerja dan untuk melakukan tugas-tugas rutin berikut ini :

·      Merespons pertanyaan pelanggan mengenai saldo akun dan status pesanan

·      Memutuskan apakah kredit pelanggan tertentu dapat ditambah atau tidak

·      Menentukan ketersediaan persediaan

·      Memilih metode untuk mengirim barang 


2.   Informasi Sekarang dan Masa Lalu

Informasi yang lampau dan yang saat ini diperlukan agar menajemen dapat membuat keputusan strategis berikut ini :

·      Menentukan harga produk dan jasa

·      Menetapkan kebijakan mengenai retur penjualan dan garansi

·      Memutuskan jangka waktu kredit yang ditawarkan

·      Menentukan kebutuhan pinjaman jangka pendek

·      Merencanakan kampanye pemasaran yang baru 


3.   Penilaian Kinerja

SIA juga harus menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja proses yang penting berikut ini :

·      Waktu respons terhadap pertanyaan pelanggan

·      Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dan mengirim pesanan

·      Persentase penjualan yang membutuhkan pemesanan ulang

·      Tingkat dan tren kepuasan pelanggan

·      Analisis pangsa pasar dan tren penjualan

·      Analisis profitabilitas berdasarkan produk, pelanggan, dan area penjualan

·      Volume penjualan dalam dolar dan jumlah pelanggan

·      Keefektifan iklan dan promosi

·      Kinerja staf penjualan

·      Pengeluaran piutang ragu-ragu dan kebijakan kredit


B.  Model Data Siklus Pendapatan


                          


                           

Sumber : http://nanienuneno.blogspot.co.id/2010/11/siklus-pendapatan.html

Sistem Informasi Akuntansi 4 : 4.1. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan

A.    Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.

1.      Karakteristik proses bisnis
Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
·     Definitif : Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.
·     Urutan : Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
·     Pelanggan : Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
·     Nilai tambah : Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
·     Keterkaitan : Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
·     Fungsi silang : Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.
Sering kali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses bisnis.


2.      Tipe proses bisnis
Terdapat tiga jenis proses bisnis:
·      Proses manajemen, yakni proses yang mengendalikan operasional dari sebuah sistem. Contohnya semisal Manajemen Strategis
·      Proses operasional, yakni proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran nilai utama. Contohnya semisal proses pembelian, manufaktur, pengiklanan dan pemasaran, dan penjualan.
·      Proses pendukung, yang mendukung proses inti. Contohnya semisal akunting, rekruitmen, pusat bantuan.

B.     Siklus pendapatan
Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut (Romney & Steinbert, 2005).

1. Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat ditempat dan waktu yang teat dengan harga yang sesuai.
Pada siklus pendapatan, terdapat 4 aktifitas dasar bisnis yaitu :
a.    Memasukkan pesanan penjualan (sales order entry)
Siklus pendapatan dimulai dari penerimaan pesanan dari para pelanggan. Departemen bagian pesanan penjualan, melakukan proses memasukkan pesanan penjualan. Dokumen yang dibuat dalam proses memasukkan pesanan penjualan (sales order).
Proses memasukkan pesanan penjualan mencakup tiga tahap :
·      Mengambil pesanan dari pelanggan
·      Memeriksa dan menyetujui kredit dari pelanggan
·      Serta memeriksa ketersediaan persediaan
b.   Mengirim pesanan (shipping)
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang dinginkan tersebut.
Proses ini terdiri dari dua tahap : mengambil dan mengepak pesanan, dan mengirim pesanan tersebut beserta dokumen pengiriman (surat jalan). Departemen bagian perdagangan dan pengiriman melakukan aktivitas ini.
c.    Penagihan dan piutang usaha (billing and accounts receivable)
Aktivitas dasar kketiga dalam siklus akuntansi pendapatan melibatkan penagihan ke para pelanggan dan memelihar data piutang usaha. Dokumen yang dibuat dalam proses penagihan adalah faktur penjualan (sales invoice).
d.   Menerima pembayaran/penagihan kas (cash collection)
Langkah terakhir dari siklus pendapatan adalah menerima pembayaran. Yang melakukan aktivitas ini adalah kasir.

Sumber :
http://ajeng17.blogspot.co.id/2013/01/siklus-pendapatan-dan-pengeluaran.html


Jumat, 30 Desember 2016

SOFTSKILL 3.5 Elemen Pengendalian Internal versi Coso

JELASKAN ELEMEN PENGENDALIAN INTERNAL VERSI COSO

Jawab :
Elemen pengendalian internal menurut COSO ada 5 elemen yang saling berkaitan sebagai berikut :


A control environment (lingkungan pengendalian)
Merupakan tanggung jawab manajemen puncak untuk menyatakan dengan jelas nilai-nilai integritas dan kegiatan tidak etis yang tidak dapat ditoleransi. Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada didalam organisasi tersebut.
Risk assessment (penaksiran resiko)
Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menciptakan resiko bisnis dan harus menentukan bagaimana caranya mengelola resiko tersebut. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Risiko itu sendiri dipahami sebagai suatu kemungkinan bahwa suatu peristiwa akan terjadi dan mempengaruhi pencapaian tujuan entitas, dan risiko terhadap pencapaian seluruh tujuan dari entitas ini dianggap relatif terhadap toleransi risiko yang ditetapkan.
Control activities (aktivitas pengendalian)
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi resiko dalam pencapaian tujuan entitas.
Information and communication (infomasi dan komunikasi)
Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
Monitoring (pemantauan)
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya.





http://accounting.binus.ac.id/2015/09/25/sistem-pengendalian-menurut-coso/
http://wahyunidewi77.blogspot.co.id/2014/11/pengendalian-internal-coso.htm

SOFTKILL 3.4. Jelaskan Pengertian Pengendalian Intern (Internal Control)

A.    Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak digunakan berbagai kepentingan. Istilah Pengendalian intern diambil dari terjemahan istilah “Internal Control” meskipun demikian penulis menterjemahkan sebagai pengawasan intern, untuk istilah tersebut hal ini tidaklah menjadi masalah karena tidak mengurangi pengertian Sistem Pengendalian Intern secara umum.

Sebagaimana diketahui bahwa definisi Pengendalian Intern yang dikemukakan commite on Auditing Procedur American Institute of Carified Public Accountant (ICPA) adalah sebagai beirkut : “Pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan” (James 1997:155).

Kemudian D. Hartanto memberikan penjelasan tentang Pengendalian Intern dengan membedakan kedalam arti yang sempit dan dalam arti luas secara lengkap disebutkan :
a.      Dalam arti sempit : Pengendalian Intern disamakan dengan “Internal Check” yang merupakan prosedur-prosedur mekanisme untuk memeriksa ketelitian dari data-data administrasi, seperti mencocokkan penjumlahan Horizontal dengan penjumlahan Vertikal.
b.      Dalam arti luas: Pengendalian Intern dapat disamakan dengan “Manajemen Control”, yaitu suatu sistem yang meliputi semua cara-cara yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengawasi/mengendalikan perusahaan.
Dalam pengertian Pengendalian Intern meliputi : “Struktur Organisasi, formulir-formulir dan prosedur pembukuan dan laporan (Administrasi), budget dan standart pemeriksaan intern dan sebagainya.” (Hartanto, 1997 : 51).

B.     Tujuan Pengendalian Intern
Pengendalian Intern yang diciptakan dalam suatu perusahaan harus mempunyai beberapa tujuan. Sesuai dengan definisi yang dikemukakan AICPA tersebut diatas, maka dapatlah dirumuskan tujuan dari Pengendalian Intern yaitu :
a.      Menjaga keamanan harta milik perusahaan.
b.      Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
c.      Memajukan efisiensi operasi perusahaan.
d.     Membantu menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu untuk dipatuhi. (Zaki, 1999:14).
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka perlu adanya syarat-syarat tertentu untuk mencapainya, yaitu unsur-unsur yang mendukungnya.

C.     Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern
Dalam buku Akuntansi Keuangan (Zaki, 1999; 15) bahwa “penerapan unsur-unsur sistem pengendalian intern dalam suatu perusahaan tertentu harus mempertimangkan biaya dan manfaatnya. Suatu Sistem Pengendalian Intern yang baik haruslah bersifat cepat, murah dan aman, sehingga perusahaan dapat menjalankan operasinya dengan lancar, terjamin keamanannya dan biaya pengawasan yang dibutuhkan relatif tidak mahal.”
Prinsip-prinsip umum Sistem Pengendalian Intern hanya berlaku sebagai pedoman, bukan merupakan suatu keharusan yang ditetapkan secara baku. Meskipun demikian, AICPA mengemukakan bahwa suatu Sistem Pengendalian Intern yang memuaskan akan bergantung sekurang-kurangnya empat unsur Pengendalian Intern adalah sebagai berikut :
a.   Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat.
b.  Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik berguna untuk melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik, hutang-hutang, pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya.
c.    Praktek-praktek yang sehat haruslah dijalankan didalam melakukan tugas-tugas dan fungsi-fungsi setiap bagian dalam organisasi.
d.      Suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab.

Unsur-unsur tersebut diatas adalah sangat penting dan harus diterapkan secara bersama-sama dalam suatu perusahaan, agar terdapat adanya Sistem Pengendalian Intern yang baik, sebab kelemahan yang serius dalam salah satu diantaranya, pada umumnya akan merintangi sistem itu bekerja dengan lancar dan sukses.


Sumber :
http://jasapembuatantesis.net/definisi_sistem_pengendalian_internal

SOFTKILL :3.3. Jelaskan Apa itu COSO Dan COBIT

Jelaskan Apa itu COSO Dan COBIT

1.      Pengertian COSO
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, atau disingkat COSO, adalah suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. COSO telah menyusun suatu definisi umum untuk pengendalian, standar, dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai sistem pengendalian mereka.
COSO disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga akuntansi profesional; American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), American Accounting Association (AAA), Financial Executives Institute (FEI), The Institute of Internal Auditors (IIA) dan The Institute of Management Accountants (IMA).

2.      Pengertian COBIT
Control Objective for Information and related Technology, disingkat COBIT, adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT 4.1 merupakan versi terbaru.
COBIT memiliki 4 cakupan domain, yaitu :
·        Perencanaan Dan Organisasi (Plan And Organise)
·        Pengadaan Dan Implementasi (Acquire And Implement)
·        Pengantaran Dan Dukungan (Deliver And Support)
·        Pengawasan Dan Evaluasi (Monitor And Evaluate)



3.      Perbandingan Fokus Internal Control antara CoBIT dan COSO
Konsep serta framework yang terkait dengan internal control yang populer saat ini yaitu CoBIT dan COSO terdapat perbedaan dan persamaan di dalamnya.
Hal tersebut ditinjau dari setidaknya 7 (tujuh) elemen yaitu fokus pengguna utama, sudut pandang atas internal control, tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control, komponen/domain, fokus pengendalian, evaluasi atas internal control, pertanggungjawaban atas sistem pengendalian.

Berikut ini tinjauan perbedaan maupun persamaan dari masing-masing framework:
A.    CoBIT
·        Fokus Pengguna Utama adalah manajemen, operator dan auditor sistem informasi.
·      Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses yang terdiri atas kebijakan, prosedur, penerapan serta struktur organisasi.
·       Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien, kerahasiaan, kesatuan dan ketersediaan informasi yang dilengkapi dengan sistem pelaporan keuangan yang handal disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
·  Komponen/domain yang dituju adalah perencanaan dan pengorganisasian, pemaduan dan penerapan, pengawasan atas dukungan serta pendistribusian.
·        Fokus pengendalian dari CoBIT adalah sisi teknologi informasi.
·        Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan dalam periode waktu yang sudah ditetapkan.
·  Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari CoBIT ditujukan kepada manajemen.
B.     COSO
·        Fokus Pengguna Utama adalah manajemen.
·        Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses secara umum.
·       Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien, pelaporan laporan keuangan yang handal serta kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
·      Komponen/domain yang dituju adalah pengendalian atas lingkungan, manajemen resiko, pengawasan serta pengendalian atas aktivitas informasi dan komunikasi.
·        Fokus pengendalian dari eSAC adalah keseluruhan entitas.
·        Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan dalam poin waktu tertentu.
·  Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari eSAC ditujukan kepada manajemen.
Jika melihat dari hal-hal tersebut maka dapat dilihat adanya persamaan sebagai berikut:
·  Seluruh tujuan dari framework CoBIT dan COSO adalah pengendalian serta pengawasan atas proses dan lingkungan.
·        Pertanggungjawaban ditujukan kepada manajemen.
·        Seluruh sistem pelaporan dan prosedur wajib mengikuti aturan yang berlaku.


Sumber :
http://hira-sinatrya.blogspot.co.id/2012/12/tentang-coso-dan-cobit.html