JELASKAN ELEMEN PENGENDALIAN INTERNAL VERSI COSO
Jawab :
Elemen pengendalian internal menurut COSO ada 5 elemen yang saling berkaitan sebagai berikut :
A control environment (lingkungan pengendalian)
Merupakan tanggung jawab manajemen puncak untuk menyatakan dengan jelas nilai-nilai integritas dan kegiatan tidak etis yang tidak dapat ditoleransi. Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada didalam organisasi tersebut.
Risk assessment (penaksiran resiko)
Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menciptakan resiko bisnis dan harus menentukan bagaimana caranya mengelola resiko tersebut. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Risiko itu sendiri dipahami sebagai suatu kemungkinan bahwa suatu peristiwa akan terjadi dan mempengaruhi pencapaian tujuan entitas, dan risiko terhadap pencapaian seluruh tujuan dari entitas ini dianggap relatif terhadap toleransi risiko yang ditetapkan.
Control activities (aktivitas pengendalian)
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi resiko dalam pencapaian tujuan entitas.
Information and communication (infomasi dan komunikasi)
Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
Monitoring (pemantauan)
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya.
http://accounting.binus.ac.id/2015/09/25/sistem-pengendalian-menurut-coso/
http://wahyunidewi77.blogspot.co.id/2014/11/pengendalian-internal-coso.htm
Jumat, 30 Desember 2016
SOFTKILL 3.4. Jelaskan Pengertian Pengendalian Intern (Internal Control)
A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak digunakan berbagai kepentingan. Istilah Pengendalian intern diambil dari terjemahan istilah “Internal Control” meskipun demikian penulis menterjemahkan sebagai pengawasan intern, untuk istilah tersebut hal ini tidaklah menjadi masalah karena tidak mengurangi pengertian Sistem Pengendalian Intern secara umum.
Sebagaimana diketahui bahwa definisi Pengendalian Intern yang dikemukakan commite on Auditing Procedur American Institute of Carified Public Accountant (ICPA) adalah sebagai beirkut : “Pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan” (James 1997:155).
Kemudian D. Hartanto memberikan penjelasan tentang Pengendalian Intern dengan membedakan kedalam arti yang sempit dan dalam arti luas secara lengkap disebutkan :
a. Dalam arti sempit : Pengendalian Intern disamakan dengan “Internal Check” yang merupakan prosedur-prosedur mekanisme untuk memeriksa ketelitian dari data-data administrasi, seperti mencocokkan penjumlahan Horizontal dengan penjumlahan Vertikal.
b. Dalam arti luas: Pengendalian Intern dapat disamakan dengan “Manajemen Control”, yaitu suatu sistem yang meliputi semua cara-cara yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengawasi/mengendalikan perusahaan.
Dalam pengertian Pengendalian Intern meliputi : “Struktur Organisasi, formulir-formulir dan prosedur pembukuan dan laporan (Administrasi), budget dan standart pemeriksaan intern dan sebagainya.” (Hartanto, 1997 : 51).
B. Tujuan Pengendalian Intern
Pengendalian Intern yang diciptakan dalam suatu perusahaan harus mempunyai beberapa tujuan. Sesuai dengan definisi yang dikemukakan AICPA tersebut diatas, maka dapatlah dirumuskan tujuan dari Pengendalian Intern yaitu :
a. Menjaga keamanan harta milik perusahaan.
b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
c. Memajukan efisiensi operasi perusahaan.
d. Membantu menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu untuk dipatuhi. (Zaki, 1999:14).
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka perlu adanya syarat-syarat tertentu untuk mencapainya, yaitu unsur-unsur yang mendukungnya.
C. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern
Dalam buku Akuntansi Keuangan (Zaki, 1999; 15) bahwa “penerapan unsur-unsur sistem pengendalian intern dalam suatu perusahaan tertentu harus mempertimangkan biaya dan manfaatnya. Suatu Sistem Pengendalian Intern yang baik haruslah bersifat cepat, murah dan aman, sehingga perusahaan dapat menjalankan operasinya dengan lancar, terjamin keamanannya dan biaya pengawasan yang dibutuhkan relatif tidak mahal.”
Prinsip-prinsip umum Sistem Pengendalian Intern hanya berlaku sebagai pedoman, bukan merupakan suatu keharusan yang ditetapkan secara baku. Meskipun demikian, AICPA mengemukakan bahwa suatu Sistem Pengendalian Intern yang memuaskan akan bergantung sekurang-kurangnya empat unsur Pengendalian Intern adalah sebagai berikut :
a. Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat.
b. Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik berguna untuk melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik, hutang-hutang, pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya.
c. Praktek-praktek yang sehat haruslah dijalankan didalam melakukan tugas-tugas dan fungsi-fungsi setiap bagian dalam organisasi.
d. Suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab.
Unsur-unsur tersebut diatas adalah sangat penting dan harus diterapkan secara bersama-sama dalam suatu perusahaan, agar terdapat adanya Sistem Pengendalian Intern yang baik, sebab kelemahan yang serius dalam salah satu diantaranya, pada umumnya akan merintangi sistem itu bekerja dengan lancar dan sukses.
Sumber :
http://jasapembuatantesis.net/definisi_sistem_pengendalian_internal
Sistem Pengendalian Intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak digunakan berbagai kepentingan. Istilah Pengendalian intern diambil dari terjemahan istilah “Internal Control” meskipun demikian penulis menterjemahkan sebagai pengawasan intern, untuk istilah tersebut hal ini tidaklah menjadi masalah karena tidak mengurangi pengertian Sistem Pengendalian Intern secara umum.
Sebagaimana diketahui bahwa definisi Pengendalian Intern yang dikemukakan commite on Auditing Procedur American Institute of Carified Public Accountant (ICPA) adalah sebagai beirkut : “Pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan” (James 1997:155).
Kemudian D. Hartanto memberikan penjelasan tentang Pengendalian Intern dengan membedakan kedalam arti yang sempit dan dalam arti luas secara lengkap disebutkan :
a. Dalam arti sempit : Pengendalian Intern disamakan dengan “Internal Check” yang merupakan prosedur-prosedur mekanisme untuk memeriksa ketelitian dari data-data administrasi, seperti mencocokkan penjumlahan Horizontal dengan penjumlahan Vertikal.
b. Dalam arti luas: Pengendalian Intern dapat disamakan dengan “Manajemen Control”, yaitu suatu sistem yang meliputi semua cara-cara yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengawasi/mengendalikan perusahaan.
Dalam pengertian Pengendalian Intern meliputi : “Struktur Organisasi, formulir-formulir dan prosedur pembukuan dan laporan (Administrasi), budget dan standart pemeriksaan intern dan sebagainya.” (Hartanto, 1997 : 51).
B. Tujuan Pengendalian Intern
Pengendalian Intern yang diciptakan dalam suatu perusahaan harus mempunyai beberapa tujuan. Sesuai dengan definisi yang dikemukakan AICPA tersebut diatas, maka dapatlah dirumuskan tujuan dari Pengendalian Intern yaitu :
a. Menjaga keamanan harta milik perusahaan.
b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
c. Memajukan efisiensi operasi perusahaan.
d. Membantu menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu untuk dipatuhi. (Zaki, 1999:14).
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka perlu adanya syarat-syarat tertentu untuk mencapainya, yaitu unsur-unsur yang mendukungnya.
C. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern
Dalam buku Akuntansi Keuangan (Zaki, 1999; 15) bahwa “penerapan unsur-unsur sistem pengendalian intern dalam suatu perusahaan tertentu harus mempertimangkan biaya dan manfaatnya. Suatu Sistem Pengendalian Intern yang baik haruslah bersifat cepat, murah dan aman, sehingga perusahaan dapat menjalankan operasinya dengan lancar, terjamin keamanannya dan biaya pengawasan yang dibutuhkan relatif tidak mahal.”
Prinsip-prinsip umum Sistem Pengendalian Intern hanya berlaku sebagai pedoman, bukan merupakan suatu keharusan yang ditetapkan secara baku. Meskipun demikian, AICPA mengemukakan bahwa suatu Sistem Pengendalian Intern yang memuaskan akan bergantung sekurang-kurangnya empat unsur Pengendalian Intern adalah sebagai berikut :
a. Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat.
b. Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik berguna untuk melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik, hutang-hutang, pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya.
c. Praktek-praktek yang sehat haruslah dijalankan didalam melakukan tugas-tugas dan fungsi-fungsi setiap bagian dalam organisasi.
d. Suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab.
Unsur-unsur tersebut diatas adalah sangat penting dan harus diterapkan secara bersama-sama dalam suatu perusahaan, agar terdapat adanya Sistem Pengendalian Intern yang baik, sebab kelemahan yang serius dalam salah satu diantaranya, pada umumnya akan merintangi sistem itu bekerja dengan lancar dan sukses.
Sumber :
http://jasapembuatantesis.net/definisi_sistem_pengendalian_internal
SOFTKILL :3.3. Jelaskan Apa itu COSO Dan COBIT
Jelaskan Apa itu COSO Dan COBIT
1. Pengertian COSO
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, atau disingkat COSO, adalah suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. COSO telah menyusun suatu definisi umum untuk pengendalian, standar, dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai sistem pengendalian mereka.
COSO disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga akuntansi profesional; American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), American Accounting Association (AAA), Financial Executives Institute (FEI), The Institute of Internal Auditors (IIA) dan The Institute of Management Accountants (IMA).
2. Pengertian COBIT
Control Objective for Information and related Technology, disingkat COBIT, adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT 4.1 merupakan versi terbaru.
COBIT memiliki 4 cakupan domain, yaitu :
· Perencanaan Dan Organisasi (Plan And Organise)
· Pengadaan Dan Implementasi (Acquire And Implement)
· Pengantaran Dan Dukungan (Deliver And Support)
· Pengawasan Dan Evaluasi (Monitor And Evaluate)
3. Perbandingan Fokus Internal Control antara CoBIT dan COSO
Konsep serta framework yang terkait dengan internal control yang populer saat ini yaitu CoBIT dan COSO terdapat perbedaan dan persamaan di dalamnya.
Hal tersebut ditinjau dari setidaknya 7 (tujuh) elemen yaitu fokus pengguna utama, sudut pandang atas internal control, tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control, komponen/domain, fokus pengendalian, evaluasi atas internal control, pertanggungjawaban atas sistem pengendalian.
Berikut ini tinjauan perbedaan maupun persamaan dari masing-masing framework:
A. CoBIT
· Fokus Pengguna Utama adalah manajemen, operator dan auditor sistem informasi.
· Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses yang terdiri atas kebijakan, prosedur, penerapan serta struktur organisasi.
· Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien, kerahasiaan, kesatuan dan ketersediaan informasi yang dilengkapi dengan sistem pelaporan keuangan yang handal disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
· Komponen/domain yang dituju adalah perencanaan dan pengorganisasian, pemaduan dan penerapan, pengawasan atas dukungan serta pendistribusian.
· Fokus pengendalian dari CoBIT adalah sisi teknologi informasi.
· Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan dalam periode waktu yang sudah ditetapkan.
· Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari CoBIT ditujukan kepada manajemen.
B. COSO
· Fokus Pengguna Utama adalah manajemen.
· Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses secara umum.
· Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien, pelaporan laporan keuangan yang handal serta kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
· Komponen/domain yang dituju adalah pengendalian atas lingkungan, manajemen resiko, pengawasan serta pengendalian atas aktivitas informasi dan komunikasi.
· Fokus pengendalian dari eSAC adalah keseluruhan entitas.
· Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan dalam poin waktu tertentu.
· Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari eSAC ditujukan kepada manajemen.
Jika melihat dari hal-hal tersebut maka dapat dilihat adanya persamaan sebagai berikut:
· Seluruh tujuan dari framework CoBIT dan COSO adalah pengendalian serta pengawasan atas proses dan lingkungan.
· Pertanggungjawaban ditujukan kepada manajemen.
· Seluruh sistem pelaporan dan prosedur wajib mengikuti aturan yang berlaku.
Sumber :
http://hira-sinatrya.blogspot.co.id/2012/12/tentang-coso-dan-cobit.html
1. Pengertian COSO
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, atau disingkat COSO, adalah suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. COSO telah menyusun suatu definisi umum untuk pengendalian, standar, dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai sistem pengendalian mereka.
COSO disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga akuntansi profesional; American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), American Accounting Association (AAA), Financial Executives Institute (FEI), The Institute of Internal Auditors (IIA) dan The Institute of Management Accountants (IMA).
2. Pengertian COBIT
Control Objective for Information and related Technology, disingkat COBIT, adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT 4.1 merupakan versi terbaru.
COBIT memiliki 4 cakupan domain, yaitu :
· Perencanaan Dan Organisasi (Plan And Organise)
· Pengadaan Dan Implementasi (Acquire And Implement)
· Pengantaran Dan Dukungan (Deliver And Support)
· Pengawasan Dan Evaluasi (Monitor And Evaluate)
3. Perbandingan Fokus Internal Control antara CoBIT dan COSO
Konsep serta framework yang terkait dengan internal control yang populer saat ini yaitu CoBIT dan COSO terdapat perbedaan dan persamaan di dalamnya.
Hal tersebut ditinjau dari setidaknya 7 (tujuh) elemen yaitu fokus pengguna utama, sudut pandang atas internal control, tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control, komponen/domain, fokus pengendalian, evaluasi atas internal control, pertanggungjawaban atas sistem pengendalian.
Berikut ini tinjauan perbedaan maupun persamaan dari masing-masing framework:
A. CoBIT
· Fokus Pengguna Utama adalah manajemen, operator dan auditor sistem informasi.
· Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses yang terdiri atas kebijakan, prosedur, penerapan serta struktur organisasi.
· Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien, kerahasiaan, kesatuan dan ketersediaan informasi yang dilengkapi dengan sistem pelaporan keuangan yang handal disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
· Komponen/domain yang dituju adalah perencanaan dan pengorganisasian, pemaduan dan penerapan, pengawasan atas dukungan serta pendistribusian.
· Fokus pengendalian dari CoBIT adalah sisi teknologi informasi.
· Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan dalam periode waktu yang sudah ditetapkan.
· Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari CoBIT ditujukan kepada manajemen.
B. COSO
· Fokus Pengguna Utama adalah manajemen.
· Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses secara umum.
· Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien, pelaporan laporan keuangan yang handal serta kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
· Komponen/domain yang dituju adalah pengendalian atas lingkungan, manajemen resiko, pengawasan serta pengendalian atas aktivitas informasi dan komunikasi.
· Fokus pengendalian dari eSAC adalah keseluruhan entitas.
· Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan dalam poin waktu tertentu.
· Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari eSAC ditujukan kepada manajemen.
Jika melihat dari hal-hal tersebut maka dapat dilihat adanya persamaan sebagai berikut:
· Seluruh tujuan dari framework CoBIT dan COSO adalah pengendalian serta pengawasan atas proses dan lingkungan.
· Pertanggungjawaban ditujukan kepada manajemen.
· Seluruh sistem pelaporan dan prosedur wajib mengikuti aturan yang berlaku.
Sumber :
http://hira-sinatrya.blogspot.co.id/2012/12/tentang-coso-dan-cobit.html
SOFTSKILL 3.2 HAMBATAN PASIF DAN CONTOHNYA
HAMBATAN PASIF DAN CONTOHNYA
Hambatan Pasif adalah hambatan yang terjadi karena tidak disengaja. Hambatan pasif bisa terjadi karena kesalahan yang dilakukan manusia, kegagalan sistem atau bisa juga karena faktor alam.
Contoh ancaman pasif ;
System yang bermasalah, seperti karena bencana alam. Sistem bermasalah juga karena kegagalan - kegagalan peralatan dan komponen. Berbeda dengan hambatan aktif yang secara sengaja menghambat sistem, hambatan pasif di akibatkan oleh ketidaksengajaan. Hambatan pasif mencakupi system, termasuk gangguan alam, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran dan badai. Kesalahan system yang mewakili kegagalan peralatan komponen seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga, dan sebagainya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada hambatan pasif yaitu pada perangkat keras dapat dilakukan dengan cara full backup data.
sumber:
http://mariefwicaksono.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-hambatan-pasif-dan-contohnya.html
Hambatan Pasif adalah hambatan yang terjadi karena tidak disengaja. Hambatan pasif bisa terjadi karena kesalahan yang dilakukan manusia, kegagalan sistem atau bisa juga karena faktor alam.
Contoh ancaman pasif ;
System yang bermasalah, seperti karena bencana alam. Sistem bermasalah juga karena kegagalan - kegagalan peralatan dan komponen. Berbeda dengan hambatan aktif yang secara sengaja menghambat sistem, hambatan pasif di akibatkan oleh ketidaksengajaan. Hambatan pasif mencakupi system, termasuk gangguan alam, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran dan badai. Kesalahan system yang mewakili kegagalan peralatan komponen seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga, dan sebagainya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada hambatan pasif yaitu pada perangkat keras dapat dilakukan dengan cara full backup data.
sumber:
http://mariefwicaksono.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-hambatan-pasif-dan-contohnya.html
SOFTSKILL 3.1 HAMBATAN AKTIF DAN CONTOHNYA
SOFTSKILL 3.1 HAMBATAN AKTIF DAN CONTOHNYA
Hambatan aktif adalah ancaman eksploitasi yang dilakukan oleh sekelompok orang atau perorangan yang tidak bertanggung jawab dalam penyalahgunaan sistem dengan memanipulasi prosedur yang sudah diatur. Tujuannya yaitu untuk kepuasan dari sang peminta/konsumen dan sang keuntungan sang pelaku pembuatnya. Contohnya seperti penipuan dari komponen/isi data komputer yang sudah dirubah secara semestinya oleh oknum yang tidak bertanggung jawab demi keuntungan pribadi.
Contoh lain dari hambatan aktif yaitu adalah;
Data Tampering atau Data Diddling
Data Tampering adalah merubah data sebelum, atau selama proses dan sesudah proses dari sistem informasi. Data diubah sebelum diproses yaitu pada waktu data ditangkap didokumen dasar atau pada saat diverifikasi sebelum dimasukkan ke sistem informasi.
Data diubah pada saat proses sistem informasi biasanya dilakukan pada saat dimasukkan ke dalam sistem informasi.
Data diubah setelah proses sistem informasi yaitu dengan mengganti nilai keluarannya. Data diubah dapat diganti, dihapus atau ditambah. Kegiatan data tampering ini biasanya banyak dilakukan oleh orang dalam perusahaan itu sendiri.
Penyelewengan Program
Dengan cara ini, program komputer dimodifikasi untuk maksud kejahatan tertentu. Teknik-teknik yang termasuk dalam kategori ini adalah virus, worm. trojan horse, round down technique, salami slicing, trapdoor, super zapping, logic bomb atau time bomb.
Penetrasi ke Sistem Informasi
– Piggybacking adalah menyadap jalur telekomunikasi dan ikut masuk ke dalam sistem komputer bersama-sama dengan pemakai sistem komputer yang resmi.
– Masquerading atau Impersonation yaitu penetrasi ke sistem komputer dengan memakai identitas dan password dari orang lain yang sah. Identitas dan password ini biasanya diperoleh dari orang dalam.
– Scavenging yaitu penetrasi ke sistem komputer dengan memperoleh identitas dan password dari mencari di dokumen-dokumen perusahaan. Data identitas dan password diperoleh dari beberapa cara mulai dari mencari dokumen di tempat sampah sampai dengan mencarinya di memori-memori komputer.
– Eavesdropping adalah penyadapan informasi di jalur transmisi privat.
Pemanipulasian Masukkan
Dalam banyak kecurangan terhadap komputer, pemanipulasian masukkan merupakan metode yang paling banyak digunakan, mengingat hal ini dapat dilakukan tanpa memerlukan ketrampilan teknis yang tinggi.
Penggantian Program
Pemanipulasian melalui program dapat dilakukan oleh para spesialis teknologi informasi.
Penggantian Berkas Secara Langsung
Pengubahan berkas secara langsung umum dilakukan oleh orang yang punya akses secara langsung terhadap basis data.
Pencurian Data
Pencurian data seringkali dilakukan oleh “orang dalam” untuk dijual.
Salah satu kasus yang terjadi pada Encyclopedia Britanica Company. Perusahaan ini menuduh seorang pegawainya menjual daftar nasabah ke sebuah pengiklan direct mail seharga $3 juta.
Sabotase
Sabotase dapat dilakukan dengan berbagai cara oleh Hacker atau Cracker.
Hacker : para ahli komputer yang memiliki kekhususan dalam
menjebol keamanan sistem komputer dengan tujuan publisitas.
Cracker : penjebol sistem komputer yang bertujuan untuk melakukan pencurian atau merusak sistem.
Hambatan aktif sendiri dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam melakukan sebuah pekerjaan, dan menyalahgunakan prosedur yang ada, dengan mengiming-imingi suatu hal untuk sebuah kepuasan konsumen.
Tiga kategori individu yang bisa menimbulkan serangan ke sistem informasi:
1.Karyawan sistim informasi
2.Para pemakai
3.Pengganggu
Hambatan aktif contohnya penipuan dalam sebuah komponen-komponen dari komputer dan sabotase.
Sumber
https://dewiuwie.wordpress.com/2013/11/22/3-2-hambatan-aktif-dan-contohnya/
http://rnurinaramadhani.blogspot.co.id/2013/01/32-jelaskan-hambatan-aktif-dan-contohnya.html
Hambatan aktif adalah ancaman eksploitasi yang dilakukan oleh sekelompok orang atau perorangan yang tidak bertanggung jawab dalam penyalahgunaan sistem dengan memanipulasi prosedur yang sudah diatur. Tujuannya yaitu untuk kepuasan dari sang peminta/konsumen dan sang keuntungan sang pelaku pembuatnya. Contohnya seperti penipuan dari komponen/isi data komputer yang sudah dirubah secara semestinya oleh oknum yang tidak bertanggung jawab demi keuntungan pribadi.
Contoh lain dari hambatan aktif yaitu adalah;
Data Tampering atau Data Diddling
Data Tampering adalah merubah data sebelum, atau selama proses dan sesudah proses dari sistem informasi. Data diubah sebelum diproses yaitu pada waktu data ditangkap didokumen dasar atau pada saat diverifikasi sebelum dimasukkan ke sistem informasi.
Data diubah pada saat proses sistem informasi biasanya dilakukan pada saat dimasukkan ke dalam sistem informasi.
Data diubah setelah proses sistem informasi yaitu dengan mengganti nilai keluarannya. Data diubah dapat diganti, dihapus atau ditambah. Kegiatan data tampering ini biasanya banyak dilakukan oleh orang dalam perusahaan itu sendiri.
Penyelewengan Program
Dengan cara ini, program komputer dimodifikasi untuk maksud kejahatan tertentu. Teknik-teknik yang termasuk dalam kategori ini adalah virus, worm. trojan horse, round down technique, salami slicing, trapdoor, super zapping, logic bomb atau time bomb.
Penetrasi ke Sistem Informasi
– Piggybacking adalah menyadap jalur telekomunikasi dan ikut masuk ke dalam sistem komputer bersama-sama dengan pemakai sistem komputer yang resmi.
– Masquerading atau Impersonation yaitu penetrasi ke sistem komputer dengan memakai identitas dan password dari orang lain yang sah. Identitas dan password ini biasanya diperoleh dari orang dalam.
– Scavenging yaitu penetrasi ke sistem komputer dengan memperoleh identitas dan password dari mencari di dokumen-dokumen perusahaan. Data identitas dan password diperoleh dari beberapa cara mulai dari mencari dokumen di tempat sampah sampai dengan mencarinya di memori-memori komputer.
– Eavesdropping adalah penyadapan informasi di jalur transmisi privat.
Pemanipulasian Masukkan
Dalam banyak kecurangan terhadap komputer, pemanipulasian masukkan merupakan metode yang paling banyak digunakan, mengingat hal ini dapat dilakukan tanpa memerlukan ketrampilan teknis yang tinggi.
Penggantian Program
Pemanipulasian melalui program dapat dilakukan oleh para spesialis teknologi informasi.
Penggantian Berkas Secara Langsung
Pengubahan berkas secara langsung umum dilakukan oleh orang yang punya akses secara langsung terhadap basis data.
Pencurian Data
Pencurian data seringkali dilakukan oleh “orang dalam” untuk dijual.
Salah satu kasus yang terjadi pada Encyclopedia Britanica Company. Perusahaan ini menuduh seorang pegawainya menjual daftar nasabah ke sebuah pengiklan direct mail seharga $3 juta.
Sabotase
Sabotase dapat dilakukan dengan berbagai cara oleh Hacker atau Cracker.
Hacker : para ahli komputer yang memiliki kekhususan dalam
menjebol keamanan sistem komputer dengan tujuan publisitas.
Cracker : penjebol sistem komputer yang bertujuan untuk melakukan pencurian atau merusak sistem.
Hambatan aktif sendiri dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam melakukan sebuah pekerjaan, dan menyalahgunakan prosedur yang ada, dengan mengiming-imingi suatu hal untuk sebuah kepuasan konsumen.
Tiga kategori individu yang bisa menimbulkan serangan ke sistem informasi:
1.Karyawan sistim informasi
2.Para pemakai
3.Pengganggu
Hambatan aktif contohnya penipuan dalam sebuah komponen-komponen dari komputer dan sabotase.
Sumber
https://dewiuwie.wordpress.com/2013/11/22/3-2-hambatan-aktif-dan-contohnya/
http://rnurinaramadhani.blogspot.co.id/2013/01/32-jelaskan-hambatan-aktif-dan-contohnya.html
Minggu, 06 November 2016
2.5 JELASKAN PENGERTIAN DATA FLOW DIAGRAM DAN BERIKAN CONTOH GAMBARNYA
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data pada suatu sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD sangat mirip dengan Flowchart.
DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu sistem.
Perbedaan DFD dengan Diagam Alur (Flowchart)
- Proses pada DFD dapat dioperasikan secara bersamaan.
- DFD menunjukkan aliran data pada sistem secara keseluruhan.
- Proses pada DFD dapat dijalankan sesuai kondisi tertentu.
Contoh Gambarnya :
REFERENSI :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram
- https://arifashkaf.wordpress.com/2015/11/02/2-5-pengertian-data-flow-diagram-dan-berikan-contoh-gambar-dfd/
2.4 GAMBARKAN SIMBOL SIMBOL TAMBAHAN DAN ARTINYA
Simbol tambahan atau biasa yang disebut Flow Direction Symbol biasa digunakan untuk memperjelas Flowchart atau mempermudah pembuatan flowchart. Berikut adalah simbol-simbol tambahan/flow direction symbols yang biasa digunakan:
Sumber :
2.3 GAMBARKAN SIMBOL SIMBOL PEMROSESAN DAN ARTINYA
Menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu prosedur
Symbol Process (Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer)Symbol Manual Operation (Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukanoleh komputer)
Symbol Decision ( Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban / aksi )
Symbol Predefined Process ( Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage)
Symbol Terminal (Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program)
Symbol Off-line Storage (Simbol yang menunjukkan bahwa data di dalam symbol ini akan disimpan)
Symbol Manual Input (Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard)
Symbol Keying Operation (Simbol operasi dengan menggunakan mesin yang mempunyai keyboard)
Sumber :
https://fajarnns.wordpress.com/2013/10/30/2-3-gambarkan-simbol-pemrosesan-dan-artinya/
2.2 GAMBARKAN SIMBOL SIMBOL MASUKAN DAN ARTINYA
Symbol input-output (Symbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya)
Symbol magnetic-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic)
Symbol punched card (Symbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu)
-
Symbol display (Symbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan sebagainya)
Symbol dokumen (symbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas)
Berbagai Sumber :
http://andreyanto-gunadarma.blogspot.co.id/2012/10/pengenalan-flowchart-flowchart.html
http://ariefmaulana2424.blogspot.co.id/2013/11/simbol-simbol-masukan-dan-artinya.html
http://akbarivai.blogspot.co.id/2013/10/simbol-simbol-pemrosesan-flowchart.html
https://adepuspita28.wordpress.com/2013/10/26/simbol-simbol-tambahan-dan-artinya/
2.1 JELASKAN SIMBOL SIMBOL DASAR FLOWCHART
Pengenalan Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa pemrograman.
PENGERTIAN DASAR FLOWCHART adalah Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma
Tujuan Membuat Flowchat :
• Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah
• Secara sederhana, terurai, rapi dan jelas
• Menggunakan simbol-simbol standar
Dalam penulisan Flowchart dikenal dua model, yaitu Sistem Flowchart dan Program Flowchart
System Flowchart :
Yaitu : bagan yang memperlihatkan urutan prosedure dan proses dari beberapa file di dalam media tertentu.
• Melalui flowchart ini terlihat jenis media penyimpanan yang dipakai dalam pengolahan data.
• Selain itu juga menggambarkan file yang dipakai sebagai input danoutput.
• Tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah
• Hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk
Program Flowchart
Yaitu: Bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam suatu program.
Dua jenis metode penggambaran program flowchart :
1) Conceptual flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara global
2) Detail flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara rinci
Simbol-simbol Flowchart
Simbol-simbol yang di pakai dalam flowchart dibagi menjadi 3 kelompok :
1) Flow direction symbols
-Digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan yang lain
-Disebut juga connecting line
2) Processing symbols
– Menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses / prosedur
3) Input / Output symbols
– Menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.
Simbol-simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang dipakai antara lain :
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa pemrograman.
PENGERTIAN DASAR FLOWCHART adalah Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma
Tujuan Membuat Flowchat :
• Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah
• Secara sederhana, terurai, rapi dan jelas
• Menggunakan simbol-simbol standar
Dalam penulisan Flowchart dikenal dua model, yaitu Sistem Flowchart dan Program Flowchart
System Flowchart :
Yaitu : bagan yang memperlihatkan urutan prosedure dan proses dari beberapa file di dalam media tertentu.
• Melalui flowchart ini terlihat jenis media penyimpanan yang dipakai dalam pengolahan data.
• Selain itu juga menggambarkan file yang dipakai sebagai input danoutput.
• Tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah
• Hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk
Program Flowchart
Yaitu: Bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam suatu program.
Dua jenis metode penggambaran program flowchart :
1) Conceptual flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara global
2) Detail flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara rinci
Simbol-simbol Flowchart
Simbol-simbol yang di pakai dalam flowchart dibagi menjadi 3 kelompok :
1) Flow direction symbols
-Digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan yang lain
-Disebut juga connecting line
2) Processing symbols
– Menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses / prosedur
3) Input / Output symbols
– Menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.
Simbol-simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang dipakai antara lain :
sumbernya :
Selasa, 11 Oktober 2016
1.5 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen :
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
Pengertian yang Merujuk Pada Tahun 60-an
Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem sebagai penyedia dari layanan informasi. Informasi tersebut berguna dalam memberikan dukungan melalui lingkup pengoperasian, lingkup manajemen, serta lingkup keputusan organisasi atau kelompok tertentu.
Berikut ini adalah beberapa pendapat dan juga pengertian dari tokoh dan juga ahli mengenai sistem informasi manajemen :
1. Danu Wira Pangestu (2007)
SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
2. Raymond McLeod Jr (1995)
Raymond McLeod Jr mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan.
3. James. A.F. Stoner
James. A.F. Stoner (dalam Mu’alimah), system informasi manajemen yaitu metode yang formal yang menyediakan bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya, untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan, dan fungsi oprasi sebuah organisasi yang lebih efektif.
4. Gordon. B. Davis (1984)
Menurut Davis Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang terintegrasi antara manusia dan mesin yang mampu memberikan informasi sedemikian rupa untuk menunjang jalannya operasi, jalannya manajemen dan fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi.
5. Encyclopedia of Management
sistem informasi manajemen adalah pendekatan yang direncanakan dan disusun untuk memberikan bantuan piawai yang memudahkan proses manajerial kepada pejabat pimpinan.
6. Joel.D. Aron (1969)
Aron (dalam Margianti) menyebutkan bahwa sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem informasi yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh seorang manajer dalam membuat keputusan.
7. E.S Margianti & Suryadi H.S
Margianti dan Suryadi mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai suatu sistem berdasarkan komputer yang menjadikan sebuah informasi dapat digunakan oleh para manajer untuk kebutuhan yang sama. Informasi yang terdapat pada sistem informasi manajemen biasanya berisi tentang segala bentuk kejadian di dalam perusahaan, yang merupakan kejadian pada masa lalu, saat ini, hingga prediksi .
Pengertian Sistem Informasi Manajemen :
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
Pengertian yang Merujuk Pada Tahun 60-an
Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem sebagai penyedia dari layanan informasi. Informasi tersebut berguna dalam memberikan dukungan melalui lingkup pengoperasian, lingkup manajemen, serta lingkup keputusan organisasi atau kelompok tertentu.
Berikut ini adalah beberapa pendapat dan juga pengertian dari tokoh dan juga ahli mengenai sistem informasi manajemen :
1. Danu Wira Pangestu (2007)
SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
2. Raymond McLeod Jr (1995)
Raymond McLeod Jr mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan.
3. James. A.F. Stoner
James. A.F. Stoner (dalam Mu’alimah), system informasi manajemen yaitu metode yang formal yang menyediakan bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya, untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan, dan fungsi oprasi sebuah organisasi yang lebih efektif.
4. Gordon. B. Davis (1984)
Menurut Davis Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang terintegrasi antara manusia dan mesin yang mampu memberikan informasi sedemikian rupa untuk menunjang jalannya operasi, jalannya manajemen dan fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi.
5. Encyclopedia of Management
sistem informasi manajemen adalah pendekatan yang direncanakan dan disusun untuk memberikan bantuan piawai yang memudahkan proses manajerial kepada pejabat pimpinan.
6. Joel.D. Aron (1969)
Aron (dalam Margianti) menyebutkan bahwa sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem informasi yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh seorang manajer dalam membuat keputusan.
7. E.S Margianti & Suryadi H.S
Margianti dan Suryadi mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai suatu sistem berdasarkan komputer yang menjadikan sebuah informasi dapat digunakan oleh para manajer untuk kebutuhan yang sama. Informasi yang terdapat pada sistem informasi manajemen biasanya berisi tentang segala bentuk kejadian di dalam perusahaan, yang merupakan kejadian pada masa lalu, saat ini, hingga prediksi .
SUMBER :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen
- https://melishaputri.wordpress.com/2012/10/10/penjelasan-mengenai-sistem-informasi-manajemen-dan-teknologi-informasi/
- http://pengertianmanajemen.net/pengertian-sistem-informasi-manajemen/
- http://dosenit.com/kuliah-it/sistem-informasi/pengertian-sistem-informasi-manajemen-menurut-para-ahli
1.4 PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem informasi akuntansi
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.
Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap.
Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi.
Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi.
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Sumber :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi
- https://mariamlasyifa.wordpress.com/2013/10/11/jelaskan-pengertian-sistem-informasi-akuntansi-sia/
- http://shienaanan.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-sistem-informasi-akuntansi.html
Langganan:
Postingan (Atom)